إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ
“Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.” (QS. Luqmaan: 33)
Hampir semua orang pernah mengalami perasaan sakit hati dalam kehidupannya.
Tidak kira dalam keluarga, bersahabat mahu pun bermasyarakat. Seperti mana
perasaan sedih dan gembira, perasaan yang satu ini merupakan kewajaran dalam
kehidupan. Apatah lagi sifat manusia merupakan makhluk yang berperasaan yang
pastinya tidak lepas dari kesilapan.
لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ
“Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” QS. Ali Imran: 196-197)
Bagaimana untuk menguruskan perasaan sakit hati, agar tidak membuahkan dosa
dan Azab dariNya terhadap diri kita? Allah dan Rasul kita Nabi Muhammad SAW
telah mengajar kaedah yang dapat menjadi penawar apabila ianya diamalkan.
Muhasabah Diri (Menilai Diri Sendiri)
Sebelum melihat kesalahan orang lain, sebaiknya kita melihat diri kita
sendiri. Mungkin kita merasa tersakiti oleh saudara kita, sedangkan dia tidak
bermaksud sedemikian.
Sebelum kita menyalahkan orang lain, seharusnyalah kita melihat diri kita sendiri. Bisa jadi kita merasa tersakiti oleh saudara kita, padahal ia tak bermaksud menyakiti. Cobalah bertanya pada diri sendiri, mengapa saudara kita sampai bersikap demikian. Jangan-jangan kita sendiri yang telah membuat kesalahan. Tetapi atas hasutan syaitan, orang lain yg dirasakan membuat kesilapan.
Menjauhkan diri dari sifat iri, dengki dan angan-angan
- Iri hati, dengki dan angan-angan menjadi pintu bagi syaitan untuk memasuki hati manusia. Angan-angan yang berlebihan, dapat membuat hati seseorang buta dan tuli. Bila tidak dilandasi iman, seorang yang berangan angan cenderung akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa dalam angan-angannya.
- Demikian sifat iri dan dengki. Sifat ini berasal dari kecintaan terhadap hal-hal yang bersifat materi, kehormatan dan pujian. Manusia tidak akan tenang bila dalam hatinya ada sifat ini. Manusia juga tak akan pernah mampu bersyukur, karena selalu merasa kurang. Ia selalu memandang ke atas, dan seolah tidak rela melihat orang lain memiliki kelebihan atas dirinya. Untuk itu hapuslah terlebih dahulu sikap cinta dunia, sehingga dengki pun sirna.
Rasulullah bersabda, “Tidak boleh dengki kecuali kepada dua orang. Yaitu
orang yang diberi harta oleh Allah, kemudian memenangkannya atas kerakusannya
di jalan yang benar. Dan orang yang diberi hikmah oleh Allah, kemudian
memutuskan persoalan dengannya dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Menjauhkan diri dari sifat amarah dan keras hati
- Bila marah telah timbul dalam hati manusia, maka kadang manusia bertindak tanpa pertimbangan akal. Jika akal sudah melemah, tinggallah hawa nafsu. Dan syaitan pun semakin leluasa melancarkan serangannya, lalu mempermainkan diri manusia. Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin menyebutkan bahwa Iblis pernah berkata, “Jika manusia keras hati, maka kami bisa membaliknya sebagai anak kecil yang membalik bola.”
Menumbuhkan sifat pemaaf
“Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta
berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.”
Demikian firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf: 199.
Allah sang Khaliq saja Maha Pemaaf terhadap hamban-Nya. Tak peduli sebesar
gunung atau sedalam lautan kesalahan seorang hamba, jika ia bertaubat dengan
sungguh-sungguh, maka Allah akan membukakan pintu maaf selebar-lebarnya. Kita
sebagai manusia yang lemah, tidak sepantasnya berlaku sombong, dengan tidak mau
memaafkan kesalahan orang lain, sebelum ia meminta maaf. Insya Allah, dengan
begitu, hati akan lebih terasa lapang.
Rasulullah bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dimana engkau berada,
tindaklanjutilah kesalahan dengan kebaikan, niscaya kebaikan tersebut menghapus
kesalahan tersebut, dan pergaulilah manusia dengan ahlak yang baik.” (HR. Hakim
dan At-Tirmidzi)
Husnud zhan (berprasangka baik)
Allah berfirman, “Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan jangalah kalian
mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kalian menggunjing
sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS.
Al-Hujurat : 12)
Adakalanya seorang muslim berburuk sangka terhadap seorang muslim lainnya
sehingga ia melecehkan saudaranya. Ia mengatakan yang macam-macam tentang
saudaranya, dan menilai dirinya lebih baik. Tentu, itu adalah hal yang tidak
dibenarkan. Akan tetapi, hendaknya setiap muslim harus mawas diri terhadap
titik-titik rawan yang sering memancing tuduhan, agar orang lain tidak berburuk
sangka kepadanya.
Menumbuhkan Sikap Ikhlas
Ikhlas adalah kata yang ringan untuk diucapkan, tetapi cukup berat untuk
dilakukan. Orang yang ikhlas dapat meniatkan segala tindakannya kepada Allah.
Ia tidak memiliki pamrih yang bersifat duniawi. Apabila Allah mengujinya dengan
kenikmatan, maka ia bersyukur. Bila Allah mengujinya dengan kesusahannya pun ia
bersabar. Ia selalu percaya bahwa Allah akan senantiasa memberikan yang terbaik
bagi hambanya.
Orang yang ikhlas akan lebih mudah memenej kalbunya untuk selalu
menyerahkan segalanya hanya kepada Allah. Hanya kepada-Nyalah ia mengantungkan
harapan.
Nah pembaca, bila anda sedang dilanda sakit hati, cobalah amalkan apa yang tercatat diatas. Insya Allah, beban hati akan berkurang. Dada anda pun terasa lapang.
Insya Allah.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An Nahl: 97)
Diubahsuai dari:
safuan.wordpress.com
dengki adalah sifat yang menyebabkan sakit jantung
ReplyDelete